🐄 Program Audit Untuk Pengujian Substantif

Proseduranalitis Pada tahap awal pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham, pengujian analaitis dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam mememukan bidang yang memerlukan audit yang lebih intensif. Untuk itu auditor, melakukan perhitungan berbagai ratio anatar lain niali buku saham biasa, return on ProgramAudit dalam Penugasan Pertama Dalam suatu penugasan pertama, spesifikasi pengujian substantif yang detil dalam program audit biasanya belum akan disusun secara lengkap hingga selesainya kegiatan mempelajari dan menilai struktur pengendalian intern dan ditentukannya tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan. June6th, 2018 - 10 Merancang dan melaksanakan program audit pengujian substantif untuk audit pengujian substantif untuk mencapai tujuan spesifik audit aktiva tetap' 'MAKALAH TENTANG PEMERIKSAAN ASET TETAP JUNE 9TH, 2018 - DARI MASALAH TERSEBUT MAKA MUNCUL PERTANYAAN TENTANG BAGAIMANA TEKNIK AUDIT AKTIVA TETAP DILAKUKAN AGAR TERHINDAR DARI Pengujiansubstantive meliputi prosedur- prosedur audit yang diracang untuk mendeteksi monetary errors atau salah saji yang secara langsung berprngaruh terhadap kewajaran saldo - saldo laporan keuangn. . Jenis pengjian substantive : aPengujian atas transkasi b. Prosedur analitis c. Pengujian terperinci atas saldo a. Pengujian atas transaksi Pengujiansubstantif atas transaksi, yaitu pengujian yang digunakan untuk menentukan apakah tujuan audit atas asersi yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi.Contoh : membuktikan apakah transaksi penjualan benar terjadi dan ada pada tanggal neraca (asersi keterjadian dan keberadaan) dan membuktikan apakah semua transaksi penjualan telah di catat dengan benar (asersi kelengkapan) Proseduraudit ekuitas pemegang saham adalah cara yang digunakan auditor untuk membuktikan adanya kebenaran saldo modal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan. Apa program audit dalam pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham tentunya harus membandingkan dengan akta pendirian yang telah disahkan oleh menteri hukum. Yangpenting dalam program audit adalah bahwa catatan haus dibuat dan dipenuhi dan pengujian substantif dilakukan dalam program audit, dan catatan-catatan tersebut akan menyajikan tujuan-tujuan berikut: Untuk merekam atau mencatat pekerjaan, untuk tujuan review terhadap partner; Untuk merekam dan mencatat siapa yang melakukan pekerjaan PengujianRincian Saldo Piutang UsahaDalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus memenuhi masing-masing dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasikan untuk menyediakan bukti yang Proseduraudit pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap 1. Prosedur audit awal Lakukan perosedur audit awal atas saldo akun aktiva tetap yang akan di uji lebih lanjut : 1) Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun aktiva tetap bersangkutan di buku besar. 2) Terhitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar vq5bq. - Dalam buku Auditing 2021 oleh Sepbeariska Manurung dan kawan-kawan, auditing adalah suatu proses sistematis yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai penegasan dari tindakan atau kejadian ekonomi. Hal ini untuk mengukur tingkat kesesuaian antara penegasan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikannya pada pihak yang berkepentingan. Metodologi audit merupakan metode yang terdiri atas desain pengujian pengendalian siklus transaksi dan pengujian sustantif berbagai saldo akun signifikan. Bisa dikatakan, di metodologi ini akan ada proses pengembangan, perancangan, dan pengolahan data transaksi sesuai desain yan dipilih. Baca juga Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer Hubungan strategi audit awal dan siklus transaksi Sebelum dilakukannya audit, auditor harus melakukan perencanaan strategi prosedur terlebih dahulu untuk menentukan desain yang tepat. Auditor yang menemukan taksiran resiko pengendalian di tingkat maksimum maka memilih strategi substantif. Dengan pengujian substantif dalam taksiran resiko tersebut, rencana prosedur bisa lebh ekstensif. Akan tetapi, apabila taksiran resikonya di tingkat moderat atau rendah maka auditor harus memilih resiko pengendalian rendah. Dengan taksiran resiko yang ada, perencanaan prosedur akan lebih ekstensif untuk mendapatkan pemahaman pengendalian intern dan auditor membatasi penggunaan pengujian substantif. Taksiran resiko atau strategi awal ini tidak diterapkan semuanya saat mengaudit, akan tetap umumnya digunakan sekelompok asersi yang dipengarui golongan transaksi di siklus transaksi tertentu. Ada dua akun yang memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan yaitu pendapatan dan piutang usaha. Kedua akun tersebut termasuk ke dalam siklus pendapatan. Tingginya frekuensi ditentukan saldo pendapat hasil penjualan dan piutang sehingga terdapat asersi keberadaan atau keterjadian di akun pendapatan tersebut. Oleh karena itu, auditor menentukan resiko pengendalian yang direncanakan untuk asersi saldo akun pendapatan penjualan. Baca juga 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan Berikut ini siklus transaksi, golongan transaksi, dan akun yang bersangkutan, yaitu Siklus Golongan Transaksi Akun yang Bersangkutan Pendapatan Penjualan, Penerimaan kas, adjustment penjualan Piutang usaha Pengeluaran Pembelian dan pengeluaran kas Utang usaha, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud Produksi Biaya produksi Sediaan Jasa Personel Gaji dan upah Gaji dan upah Investasi Investasi sementara dan jangka panjang Investasi sementara dan janga panjang Pembelanjaan Utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham Utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian Dikutip dari buku Handoit Auditing 2020 oleh Rosmaida Tambun, sebelum memulai pengujian pengendalian dalam audit, yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah pemahaman dan pengetahuan mengenai model sistem informasi akuntansi yang digunakan. Sangat tidak mungkin apabila seorang auditor maupun mahasiswa yang akan mencoba melakukan pengujian pengendalian tidak dibekali dengan pemahaman ini beberapa tahapan perancangan program audit pengujian pengendalian Paham akan sistem informasi akuntansi pelaksanaan transaksi Sebelum melakukan pengujian, yang perlu dipahami di sini adalah bagaimana entitas melaksanakan transaksi bisnis dan mengolah informasi transaksi bisnis yang dilaksanakan. Dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi ini harus efektif agar identifikasi dan catatannya hanya berisi transaksi sah dalam periode kini. Dengan begitu, akan memberikan kepercayaan dan keyakinan aktiva serta kewajiban yang dicatat adalah kewajiban. Sistem informasi akuntansi yang dimaksud dicsini biasanya berasal dari sistem penjualan tunai perusahaan manufaktur dalam bentuk bagan alir. Baca juga Kertas Kerja Audit Jenis dan Tujuan Kemungkinan salah saji potensial pelaksanaan transaksi Dalam setiap desain transaksi bisnis selalu ada resiko bawaan seperti salah saji material. Oleh karena itu, auditor perlu pemahaman akan kemungkinan yang akan terjadi di setiap tahap yang akan dilaksanakan nantinya. Aktivitas pengendalian diperlukan transaksi mencegah salah saji di setiap transaksi Dalam melakukan pengendalian, perlu adanya mendeteksi dan mencegah salah saji. Aktivitas yang bisa dilakukan untuk mendeteksi dna mencegah, seperti pengendalian pengolahan informasi, pemisaham tugas, pengendalian fisik, dan review terhadap kinerja. Salah saji yang biasanya dicantumkan dalam pengujian, seperti penerimaan order dari customer yang tidak sah, penerimaan kas karena barang yang diserahkan ke pembeli sebelum membayar, penyerahan barang karena barang yang diserahkan tidak sama dengan yang dipesan, dan pencatatan transaksi karena harga barang yang dicantumkan salah salam faktur penjualan tunai. Penentuan prosedur mendeteksi efektivitas pengendalian Dilakukannya pendeteksian salah saji sebelum pengujian agar aktivitas pengendalian nantinya bisa efektif saat dijalankan. Meskipun terdapat resiko bawaan setidaknya bisa mengurangi kemungkinan salah saji yang ada. Dalam prosedur mendeteksi harus memiliki bagan alir untuk sebagai dasar pendeteksian. Baca juga Audit dan Auditor Pengertian, Peran, dan Jenis Penyusunan program audit pengujian transaksi Penyusunan pengujian pengendalian dikelompokkan menjadi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi. Keberadaan dan keterjadian dilakukan dengan mengamati pemisahan fungsi dan pemilihan sampel transaksi penjualan yang dicatat dalam jurnal penjualan pemeriksaan bukti pendukung. Kelengkapan dilakukan dengan memeriksa bukti penggunaan formulir faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaian dipertanggungjawabkan. Penilaian dan alokasi dilakukan dengan memilih sampel transaksi penjualan dicatat dalam jurnal penjualan dan melakukan pemeriksaan. Selain itu, dilakukan pula pemilihan sampel bukti setor bank, dan sampel rekonsiliasi bank yang dibuat bank oleh klien. Perancangan prodesur program audit Dalam perancangan prosedur ini dilakukan agar tujuan audit bisa tercapai. Perancangan prosedur audit ini dilakukan dengan lima tahapan sebagai berikut Prosedur audit awal Proses awal yang dilakukan auditor adalah melakukan rekonsiliasi informasi akun yang akan dicantumkan di nerca dengan catatan akuntans yang mendukungnya. Rekonsiliasi yang dilakukan, seperti mengusut saldo akun di neraca saldo, menghitung kembali saldo akun, review mutasi luar biasa, mengusut saldo awal di kertas kerja, mengusut posting pendebitan, dan melakukan rekonsiliasi akun kontrol. Baca juga Bukti Audit Pengertian, Kompetensi, dan Tipenya Prosedur analitik Auditor memerlukan bantuan untuk memahami bisns klien dan bidang yang diperlukan audit agar lebih intensif. Di tahap ini auditor melakukan perhitungan ratio keuangan. Auditor juga melakukan pembandingan seperti peristiwa transaksi tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, salah saji, dan fluktuasi acak. Pengujian terhadap transaksi rinci Auditor melakukan pendebitan dan pengkreditan akun yang bersangkutan. Kendala saldo akun juga ditentukan ketepatan pisah batasnya untuk mencatat transaksi yang berkaitan. Pengujian terhadap saldo akun rinci Asersi yang ada diuji kewajarannya dengan pengujian di saldo akun rinci. Pengujian ini dilakukan pada bukti pendukung pengusutan, pengamatan, dan inspeksi. Verifikasi penyajian dan pengungkapan Dalam tahap ini diperlukan pemahaman auditor tentang prinsip akuntansi berterima umum dengan akun yang bersangkutan. Penilaian kewajaran laporan keuangan dengan menggunakan kriteria pinsip akuntansi berterima umum. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 100% found this document useful 1 vote3K views16 pagesDescriptionMengembangkan Program Audit Untuk Pengujian SubstantifCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote3K views16 pagesMengembangkan Program Audit Untuk Pengujian SubstantifDescriptionMengembangkan Program Audit Untuk Pengujian SubstantifFull descriptionJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. dilakukan untuk setiap rekening, maka tujuan keseluruhan akan PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIFKeputusan auditor sehubungan dengan rancangan pengujian substantif harus didokumentasikan dalam kertas kerja dalam bentuk program audit tertulis SA Program audit adalah daftar prosedur – prosedur audityang harus dilakukan. Prosedur – prosedur biasanya tidak didaftar menurutasersi atau tujuan khusus audit dengan maksud untuk menghindari pengulangan prosedur yang diterapkan pada lebih dari satu asersi atau tujuan. Sebagai tambahan dalam daftar prosedur audit, setiap program audit harus memiliki kolom – kolom untuk suatu referensi silang ke kertas kerja lain yang berisi bukti yang diperoleh dari setiap prosedur bila memungkinkan; paraf auditor yang melaksanakan masing – masing prosedur; dan tanggal pelaksanaan prosedur diselesaikan. Dalam praktik, auditor kadang– kadang membuat rincian yang berbeda untuk hal – hal tertentu dalam program auditnya. Sebagai contoh ditunjukkan secara lebih rinci tentang rencana sampel, termasuk besarnya sampel untuk berbagai pengujian dalam program audit itu sendiri. Namun dalam keadaan bagaimanapun program audit hendaknya cukup detil agar dapat memberikan Garis–garis besar pekerjaan yang akan dilakukan Dasar untuk koordinasi, supervisi, dan pengawasan audit Catatan mengenai pekerjaan yang dilakukanKERANGKA UMUM PENGEMBANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN asersi-asersi laporan keuangan yang harus dicakup oleh program audit misalkan asersi-asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan hak dan kewajiban, penilaian atas pengalokasian, dan penyajian atau pengungkapan yang berkaitan dengan saldo akhir persediaan. tujuan-tujuan audit spesifik untuk setiap kategori risiko bawaan dan risiko pengendalian dan tentukan pulatingkat risiko deteksi akhir untuk setiap asersi, sejalan dengan tingkat risiko audit keseluruhan dan tingkat materialitas yang dapatditerima. pengetahuan yang diperoleh dari prosedur-prosedur untuk mendapatkan pemahaman mengenai kebijakan dan prosedurpengendalian intern yang relevan, catatan akuntansi, dokumen pendukung dan proses akuntansi termasuk alur audit dan proses pelaporan keuangan yang berhubungan dengan asersi-asersi. pilihan – pilihan yang berhubungan dengan perancangan pengujian Audit dalam Penugasan PertamaDalam suatu penugasan pertama, spesifikasi pengujian substantif yangdetil dalam program audit biasanya belum akan disusun secara lengkap hingga selesainya kegiatan mempelajari dan menilai struktur pengendalian intern dan ditentukannya tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan. Dua hal yang memerlukan pertimbangan khusus dalam merancang program audit untuk audit sebagai penugasan pertama adalah penentuan ketepatan saldo-saldo awal rekening pada periode yang diaudit; dan penentuan prinsip- prinsip akuntansi yang digunakan pada periode yang lalu sebagai dasar untuk menentukan konsistensi penerapan prinsip tersebut pada periode berjalan.

program audit untuk pengujian substantif